children's ALLERGY CLINIC: GAGAL TUMBUH DAN ALERGI

Saturday, June 7, 2008

GAGAL TUMBUH DAN ALERGI

Failure to thrive and Gastrointestinal Food Hypersensitivity

Dr Widodo Judarwanto SpA

CHILDREN ALLERGY CLINIC
PICKY EATERS CLINIC (KLINIK KESULITAN MAKAN)
Jl Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat
telp : (021) 70081995 – 70081995
email : wido25@hotmail.com , http://alergianak.blogspot.com

Gastrointestinal Food hypersensitivity has been held accountable for a multi-tude of gastro-intestinal symptoms in infants. Vomiting,colic, diarrhoea, melaena, and constipation have all been reported in various patients (Collins-Williams, 1956). In most of these cases, however, the infants do well in that they gain weight in spite of their symptoms.

The following case of gastro-intestinal allergy to cow's milk is thus particularly interesting in that the symptoms were so severe that the presenting picture was one of marasmus.

The diagnosis of milk allergy is substantiated in this case by the appearance of vomiting with the use of cow's milk, the inability to demonstrate other causes for the vomiting, the disappearance of the symptoms with the elimination of the allergen, and the reappearance of the symptoms on two separate occasions following the reintroduction of cow's milk. These criteria are, after all, the basic ones for the establishment of the diagnosis. A family history of allergy, present in this case, is a useful but not essential adjunct in making the diagnosis. Eosinophils in the stools are a helpful indication of gastro-intestinal allergy as described by Rosenblum and Rosenblum (1952). Unfortunately this test was not carried out in this case, nor was it really needed to establish the diagnosis.
The reported frequency of allergy to cow's milk varies widely, owing, of course, to the different criteria for diag-nosis. Clein (1951) states that roughly 7% of children have some degree of allergy to cow's milk. Collins-Williams (1956) places the total incidence at only 0.3%. In either case, however, various gastro-intestinal symptoms are im-portant, and are frequently the
Marasmus Resulting from Gastro-intestinal Allergy Allergy to cow's milk has been held accountable for a multi-tude of gastro-intestinal symptoms in infants. Vomiting, colic, diarrhoea, melaena, and constipation have all been reported in various patients (Collins-Williams, 1956). The infants do well in that they gain weight in spite of their symptoms (Nelson, 1954). The following case of gastro-intestinal allergy to cow's milk is thus particularly interesting in that the symptoms were so severe that the presenting picture was one of marasmus.

No comments:

Post a Comment

TANGANI ALERGI BUKAN DENGAN OBAT, TAPI IDENTIFIKASI PENYEBABNYA, BILA TIDAK AKAN SULIT MEMBAIK

….... BANYAK ORANG DIVONIS ALERGI, TETAPI JARANG DIBERITAHU APA PENYEBABNYA....WAJAR, KARENA MEMANG SULIT MENCARI PENYEBAB ALERGI.......PENDERITA DAN DOKTER SERING MENGANGGAP DEBU DAN UDARA DINGIN SEBAGAI PENYEBAB...........KALAU KARENA DEBU MENGAPA ALERGI HANYA TIMBUL SAAT MALAM DAN PAGI HARI, PADAHAL SAAT ITU DEBU LAGI SEDIKIT.....KALAU DEBU KENAPA SAAT SIANG HARI DEBU BANYAK BERTERBANGAN ATAU DEBU BANGUNAN TETANGGA BERTERBANGAN MALAHAN GEJALA ALERGI HILANG ATAU SANGAT BERKURANG.......KALAU UDARA DINGIN KENAPA SAAT SIANG HARI TIDUR SIANG PAKAI AC DINGIN ATAU DI KANTOR PAKAI AC YANG SANGAT DINGIN GEJALA PILEK KITA HILANG......BENARKAH PENYEBABNYA HANYA DEBU ATAU UDARA DINGIN ?........SELAMA INI ANDA PASTI TIDAK MENGANGGAP MAKANAN SEBAGAI PENYEBAB ALERGI.......................KENAPA? KARENA DOKTER JARANG MEMBERITAHU ATAU KARENA SETIAP TES ALERGI MAKANAN BANYAK YANG NEGATIF.........BENARKAH ANDA TIDAK ALERGI MAKANAN ?..............MEMANG DEBU BISA JADI PENYEBAB BILA RUMAH KITA SEMINGGU TIDAK DITINGGALI, BILA BONGKAR-BONGKAR KAMAR ATAU BILA MASUK GUDANG...........BILA HAL ITU TIDAK ADA DAN ALERGI ANDA BERKEPANJANGAN MAKA ANDA HARUS CURIGA PENYEBAB ALERGI ANDA ADALAH MAKANAN ?............

TES YANG DIREKOMENDASIKAN HANYA TES KULIT DAN IgE RAST, TAPI SULIT MENDETEKSI REAKSI TIPE LAMBAT

…........TES ALERGI YANG DIREKOMENDASIKAN DAN TERBUKTI SECARA ILMIAH HANYALAH TES KULIT DAN TES DARAH RAST,.......MESKIPUN SENSITIFITASNYA TINGGI TETAPI SPESIFITASNYA RENDAH........ ARTINYA HASIL TES NEGATIF BELUM TENTU BUKAN PENYEBAB ALERGI..........BIASANYA YANG LEBIH MUDAH DIDETEKSI OLEH TES TERSEBUT ADALAH REAKSI ALERGI TIPE CEPAT SEPERTI DEBU ATAU TUNGAU..............TETAPI MAKANAN BANYAK YANG REAKSI LAMBAT, HAL INI SULIT DIDETEKSI LEWAT TES TERSEBUT.......... SEHINGGA SEBAIKNYA JANGAN MEMBOLEHKAN DAN MELARANG MAKANAN HANYA BERDASARKAN TES TERSEBUT.................UNTUK MEMASTIKAN PENYEBAB ALERGI MAKANAN HANYA BERDASARKAN CHALENGE TES..................HAL INILAH YANG MENGAKIBATKAN MENGAPA BANYAK PASIEN SUDAH MENGHINDARI DEBU TETAPI TERNYATA ALERGINYA MASIH BERLANGSUNG TERUS...........

TES YANG TIDAK DIREKOMENDASIKAN : BIO-E,BIORESONANSI, ALCAT, TES IgG4 DAN SEJENISNYA

….........TES ALERGI ALTERNATIF ATAU "UNCONVENTIONAL" TIDAK DIREKOMENDASIKAN KARENA TIDAK TERBUKTI SECARA ILMIAH, ..... tes yang tidak direkomendasikan adalah tes VEGA Testing (Electrodermal Test), Bioresonansi, tes rambut, Auriculo-cardiac reflex, Nampudripad's test, Ig4 dan sebagainya............MESKIPUN SAAT INI PEMERIKSAAN TERSEBUT MASIH BANYAK DILAKUKAN OLEH DOKTER DAN KLINISI .............BEBERAPA INSTITUSI ALERGI INTERNASIONAL DUNIA JUGA TELAH MENGELUARKAN REKOMENDASI BAHWA PEMERIKSAAN TERSEBUT TIDAK BOLEH DILAKUKAN UNTUK PENGOBATAN DAN PEMERIKSAAN ALERGI..................beberapa ahli menyebutkan pemeriksaan tersebut berakibat "LOSS COST THERAPY" atau menghamburkan biaya tanpa solusi..........